2.3 Series



1. Pendahuluan [kembali]

Konfigurasi rangkaian dioda seri adalah rangkaian sederhana yang terdiri dari satu atau lebih dioda yang terhubung seri dalam satu rangkaian listrik. Setiap dioda dalam rangkaian memiliki arus yang sama yang mengalir melalui rangkaian, sedangkan tegangan di setiap dioda berbeda tergantung pada karakteristik dari masing-masing dioda.

2. Tujuan [kembali]

a. Mengetahui apa itu rangkaian dioda seri

b. Mengetahui prinsip kerja dari rangkaian dioda seri

c. Mampu menghitung arus dan tegangan pada rangkaian seri dioda

d. Mampu merancang rangkaian seri dioda

3. Alat dan Bahan [kembali]

  a. Battery

  
Baterai adalah alat elektro kimia yang berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam bentuk tenaga kimia atau bisa juga untuk menyediakan dan menyuplai energi listrik. Tenaga listrik yang tersimpan akan dialirkan lagi untuk memberikan arus listrik seperti pada lampu posisi, lampu indikator, lampu rem belakang dan klakson. Kontruksi baterai terdiri dari kotak baterai yang didalamnya terdapat elektrolit asam sulfat, elektrode positif, dan elektrode negatif.


 b. Dioda

 Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang hanya dapat mengalirkan arus listrik pada satu arah saja dengan hambatan yang kecil (hambatan maju). Pada arah berlawanan, dioda akan mempunyai hambatan yang besar (hambatan balik) sehingga menghambat aliran arus listrik.

Berikut merupakan jenis-jenis dari dioda:


 c. 
 Resistor


 Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.

Berikut merupakan nilai resistor berdasarkan kode warna,

Cara  menghitung nilai resistansi resistor




  
 d. Ground

Ground atau pertanahan adalah sistem pengamanan pada instalasi listrik dimana jika terjadi kebocoran tegangan atau arus maka listrik akan langsung mengalir ke tanah sehingga tidak menimbulkan bahaya.


e. Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan besaran tegangan listrik atau beda potensial pada suatu elektronika atau rangkaian listrik dalam besaran tertentu.


f. Ammeter


Amperemeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kuat arus listrik pada yang mengalir pada suatu rangkaian. 

4. Dasar Teori [kembali]

 Dioda Approximation merupakan cara untuk menganalisa dioda apakah ideal atau tidak dalam sebuah rangkaian elektronika. Dalam menganalisa dioda hanya dibutuhkan sebuah switch. Ketika dioda forward bias, switch akan tertutup atau OFF dan ketika dioda reverse bias, switch akan terbuka atau ON. Pada umumnya, sebuah dioda dikatakan “on” jika arus yang dilewatkan berasal dari sumber yang digunakan memiliki arah yang sesuai dengan panah pada simbol dioda, dengan Vd ≥ 0,7 V untuk silikon dan Vd ≥ 0,3 V untuk germanium.


Berdasarkan rangkaian seri pada gambar 2.8, keadaan dioda pertama kali dijelaskan dengan mengganti dioda dengan elemen hambatan seperti yang ditunjukkan pada gambar. 2.9a.  Arah arus yang dihasilkan sesuai dengan panah pada simbol dioda, dan karena E>Vt, dioda berada dalam keadaan "on".  Rangkaian kemudian digambar ulang seperti pada gambar. 2.9b dengan rangkain setara yang sesuai dengan bias maju dioda silikon.


Resultan tegangan dan arus yang dihasilkan mengikuti persamaan:



Pada gambar 2.10 dioda pada gambar 2.8 dibalik posisinya. Jika dianalogikan dioda sebagai sebuah hambatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.11 terlihat arah arus yang dihasilkan tidak sesuai dengan panah dalam simbol dioda sehingga dioda dalam keadaan “off” sehingga membentuk rangkaian seperti gambar 2.12. 



Dalam keadaan ini, arus yang melewati dioda adalah 0 A dan tegangan di resistor R adalah:

Fakta bahwa VR = 0 V akan membentuk volt E melintasi sirkuit tebuka seperti yang didefinisikan oleh hukum tegangan Kirchhoff. Ingatlah selalu bahwa dalam kondisi apa pun DC, AC nilai sesaat, dan seterusnya – hukum tegangan Kirchhoff harus dipenuhi


5. Percobaan [kembali]

Rangkaian 2.8


Rangkaian 2.9


Rangkaian 2.10


Rangkaian 2.11


Rangkaian 2.12


Rangkaian 2.13


Rangkaian 2.14


Rangkaian 2.16


Rangkaian 2.18


Rangkaian 2.19

Rangkaian 2.20


Rangkaian 2.21


Rangkaian 2.22


Rangkaian 2.23


Rangkaian 2.24


Rangkaian 2.25



Rangkaian 2.26


Rangkaian 2.27



Rangkaian 2.8



Rangkaian 2.9


Rangkaian 2.10


Rangkaian 2.11


Rangkaian 2.12


Rangkaian 2.13


Rangkaian 2.14


Rangkaian 2.16


Rangkaian 2.18


Rangkaian 2.19


Rangkaian 2.20


Rangkaian 2.21


Rangkaian 2.22


Rangkaian 2.23


Rangkaian 2.25


Rangkaian 2.26


Rangkaian 2.27

6. Download File [kembali]


Rangkaian 2.8 [Download]

Rangkaian 2.9 [Download]

Rangkaian 2.10 [Download]

Rangkaian 2.11 [Download]

Rangkaian 2.12 [Download]

Rangkaian 2.13 [Download]

Rangkaian 2.14 [Download]

Rangkaian 2.16 [Download]

Rangkaian 2.18 [Download]

Rangkaian 2.19 [Download]

Rangkaian 2.20 [Download]

Rangkaian 2.21 [Download]

Rangkaian 2.22 [Download]

Rangkaian 2.23 [Download]

Rangkaian 2.24 [Download]

Rangkaian 2.25 [Download]

Rangkaian 2.26 [Download]

Rangkaian 2.27 [Download]

Video Rangkaian 2.8 [Download]

Video Rangkaian 2.9 [Download]

Video Rangkaian 2.10 [Download]

Video Rangkaian 2.11 [Download]

Video Rangkaian 2.12 [Download]

Video Rangkaian 2.13 [Download]

Video Rangkaian 2.14 [Download]

Video Rangkaian 2.16 [Download]

Video Rangkaian 2.18 [Download]

Video Rangkaian 2.19 [Download]

Video Rangkaian 2.20 [Download]

Video Rangkaian 2.21 [Download]

Video Rangkaian 2.22 [Download]

Video Rangkaian 2.23 [Download]

Video Rangkaian 2.24 [Download]

Video Rangkaian 2.25 [Download]

Video Rangkaian 2.26 [Download]

Video Rangkaian 2.27 [Download]















7. Link download [kembali]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LINE FOLLOWER

Detektor Non-Inverting dengan Vref (+)

Modul 1 - Potensiometer & Tahanan Geser dan Jembatan Wheatstone